Pemerintah Pusat Harus Tanggap merespon Rencana Pembangunan Poros Tengah Timur



SENTUL CITY (Bogor Online) Program Pemerintah Kabupaten Bogor, untuk membuka jalur poros tengah timur sepanjang 47 kilometer luas 30 meter, dinilai oleh banyak kalangan sebagai program paling spektakuler. Merupakan sejarah baru di Indonesia, pemerintah membangun jalan sepanjang itu tanpa mengeluarkan anggaran pembebasan lahan.

“Karena sudah mengetahui nilai strategis dari program pembukaan jalur baru, yang menghubungkan sentul, Kabupaten Bogor dengan Taman Bunga Cipanas, para pengusaha tidak ragu lagi untuk melakukan aksi hibah untuk jalan,” ujar Direktur PT Bhakti Putra Bangsa, Iedfil Jaya Anwar, Rabu (8/6) kemarin.

Masih kata Iedfil, pemerintah Kabupaten Bogor telah berhasil menarik respon para pengusaha untuk ikut berkiprah dalam program pembangunan bersekala nasional itu. Tinggal bagaimana pemerintah pusat dapat merespon dengan cepat, jangan sampai semangat para pengusaha itu mengendur,”Kita sudah semangat membantu merealisasikan program pemerintah, kalau realisasi programnya berlarut – larut karena pemerintah kurang tanggap, kami khawatir semangat kawan – kawan pengusaha lainnya mengendur,” pungkasnya.

Persoalan yang paling mendesak terealisasinya jalur poros tengah itu adalah makin tidak terkendalinya kemacetan di kawasan Puncak. Keberadaan jalur baru itu merupakan alternatif bagi wisatawan yang ingin menikmati panorama alam yang tidak kalah menarik dibandingkan dengan kasawan wisata puncak, “Sebagai mana kita ketahui, seperti Sentul dan Sukamakmur juga merupakan wilaya pegunungan, apabila di kelola secara profesional, saya yakin panorama alamnya tidak kalah dengan puncak,” ujar Iedfil.

Selain Obyek Wisata, jika sudah terealisasi ruas jalan yang rencananya memiliki tiga muka yakni Sirkuit Sentul, Cariu, dan Kota Bunga – Cipanas, juga akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat kabupaten Bogor Khususnya, dan masyarakat pengguna kawasan itu. Contoh sederhana, Kecamatan Sukamakmur, yang sebelumnya merupakan kecamatan yang paling tertinggal di Kabupaten Bogor,  bahkan menurut catatan Dinas Sosial kabupaten Bogor Indeks Pembangunan Manusia (IPM)di Kecamatan Sukamakmur sebelum tahun 2009 lalu nomor 40 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor. tetapi semenjak jalur Puncak Dua yang diprogramkan oleh Camat Beben Suhendar, mulai direspon masyarakat dan pengusaha, ekonomi masyarakat Sukamakmur mulai membaik.

“Apalagi jika Poros Tengah ini terealisir, saya yakin peningkatan ekonomi masyarakat akan naik dua digit,” ujar Iedfil penuh keyakinan. (Aldi Supriyadi)

0 komentar:

Posting Komentar

Megapolitan dan BOPUNJUR

Kuliner Khas BOPUNJUR