Kabupaten Bogor Barat


Layak kalau sebagian masyarakat Kabupaten Bogor, terutama warga masyarakat yang berada di wilayah Bogor bagian Barat gegap gempita menyambut rencana pemerintah untuk memekarkan wilayahnya menjadi dua, yakni Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bogor Barat. Konon rencana pemekaran Kabupaten Bogor Barat ini dipastikan akan memperoleh persetujuan DPR RI, yang nantinya akan ditetapkan sebagai daerah tingkat II baru di Propinsi Jawa Barat.

Lembaga Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB) menentapkan Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeng layak terpilih sebagai Ibukota Kabupaten Bogor Barat (KBB) jika kelak daerah itu merdeka dari Kabupaten Bogor. “Dari hasil penelitian di wilayah itu baik dari segi geografis, ekonomi, sosial dan budaya yang mencakup 215 berbagai aspek ternyata Desa Cigudeg memenuhi persyaratan di antaranya soal kemiringan tanahnya yang hanya 0-6 derajat,” ujar Ketua Tim Peneliti Prof. DR Djoko Sujarto usai memaparkan penelitiannya, belum lama ini. Penetapan Cigudeg menjadi Ibukota Kabupaten Bogor Barat mengalahkan tiga kecamatan lainya, yakni Dramaga, Leuwisadeng dan Jasinga. “Tiga wilayah tadi akan dijadikan kawasan pengembangan, dan perdagangan serta jasa, ” ujar Djoko seraya menyebutkan KBB bakal lebih cepat maju mengingat potensi sumber daya alamnya yang melimpah.

Wilayah Kabupaten Bogor Barat, menurut rencana akan meliputi 14 kecamatan, yakni Kecamatan Cigudeg sebagai Ibukota Kabupaten, Nanggung, Leuwiliang, Leuwisadeng, Pamijahan, Cibungbulang, Ciampea, Tenjolaya, Tenjo, Rumpin, Jasinga, Parungpanjang, Sukajaya,  dan Dramaga. Wilayah ini  memiliki kontur tanah yang bervariasi dengan tingkat kesuburan yang beragam serta kekayaan sumber daya alam berupa Sumberdaya Mineral, Emas dan bahan tambang galian golongan C.

Dengan adanya pemekaran tersebut, diharapkan akan terjadi peningkatan kesejahteraan di daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat yang lebih meningkat dari sebelumnya. – Semoga saja -


ADA MIMPI DI CIGUDEG
Jika kita berkendara dari kota Bogor menuju Cigudeg, kita akan menempuh jarak kira-kira 40 km melalui Dramaga, Ciampea, Cibungbulang, Leuwiliang dan Leuwisadeng, menyusuri jalan berliku, sempit dan padat lalulintas . Padahal jalan ini adalah Jalan lintas antar propinsi yang menghubungkan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak di propinsi Banten. TIDAK mengherankan kalau kondisi seperti ini akan mengakibatkan suasana  lalulintas menjadi padat dan semerawut sepanjang 30 km sampai pasar Leuwiliang. Jalan yang dahulu sekitar tahun 2005 masih bisa ditempuh dengan waktu paling lama 25 menit sampai Leuwiliang, kini sudah menyita waktu 1 sampai 2 jam lamanya. Ledakan penduduk dan bangunan sepanjang jalan inipun tidak main-main, sepanjang jalan sudah terpagar rapat oleh bangunan-bangunan rumah, toko, warung, perbengkelan dan lain-lain.  Masalah ini bukan karena adanya rencana pemekaran wilayah semata-mata namun kenyataannya peningkatan jalan dan penambahan pembangunan jalan baru menuju berbagai wilayah di kabupaten Bogor bisa dikatakan tidak seimbang dengan pertumbuhan ekonomi daerah dan perkembangan penduduknya.

Selepas Pasar Leuwiliang, situasi jalan mulai lengang. Dikiri-kanan jalan masih nampak beberapa lahan-lahan kosong berupa sawah dan kebun sampai tiba di Leuwisadeng, kita mulai bisa melihat kembali pemandangan alam berupa pesawahan, sungai dan perbukitan hijau dihadapan kita.

Beberapa menit kemudian kita akan melewati jalan berliku dan naik ke dataran diatas bukit diantara rimbunnya kebun Kelapa Sawit.  Inilah Cigudeg, Tanahnya subur, keindahan alam yang menawan serta masyarakatnya yang bersahaja, kaya dengan berbagai kebudayaan yang belum tersisihkan oleh perkembangan modern saat ini. Disanalah kita jelang mimpi itu menjadi kenyataan, sebuah kota baru sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Bogor Barat. 

Inilah Cigudeg, Tanahnya subur, keindahan alam yang menawan serta masyarakatnya yang bersahaja, kaya dengan berbagai kebudayaan yang belum tersisihkan oleh perkembangan modern saat ini. Disanalah kita jelang mimpi itu menjadi kenyataan, sebuah kota baru sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Bogor Barat.

CIGUDEG merupakan desa sekaligus ibukota kecamatan di Kabupaten Bogor bagian barat. Jaraknya kurang lebih 40 km dari pusat kota Bogor. Secara geografis, Cigudeg terletak pada 6° 32′ 54″ LS , 106° 31′ 51″ BT dengan ketinggian rata-rata 800 meter dpal dan berada dijalur lintasan jalan utama propinsi yang menghubungkan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Lebak di propinsi Banten. Disamping letak wilayahnya yang sangat strategis, berada pada jalur lintas antar propinsi, Cigudeg memiliki ketersediaan lahan yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan sebagai sebuah pusat pemerintahan. Desa Cigudeg yang saat ini sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah perkebunan Kelapa Sawit milik PTPN VIII, akan lebih mudah dalam membuat sebuah Rencana Tata Ruang Wilayah Ibukota baru sebagai pusat pemerintahan.

Wilayah Kecamatan Cigudeg secara keseluruhan mencapai 17.762 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 120.000 jiwa, tersebar di 15 desa yang diantaranya terletak jauh dibalik perbukitan hijau dipedalaman Ibukota Kecamatan, yaitu; Argapura, Bangunjaya, Banyu Asih, Banyu Resmi, Banyu Wangi, Batujajar, Cintamanik, Mekarjaya, Rengasjajar, Sukamaju, Sukaraksa, Tegal Lega dan Wargajaya, sedangkan sebagian kecil mendiami desa Cigudeg dan Bunar yang letaknya berada pada lintasan jalan propinsi.

Sebagian besar masyaraknya hidup dari pertanian, bercocok tanam padi dan palawija secara tradisional.

(Al Sabili-BERITA BOGOR).

0 komentar:

Posting Komentar

Megapolitan dan BOPUNJUR

Kuliner Khas BOPUNJUR